monitoring kapal merak bakau

Assalamualaikumteman teman semuaDivideo kali ini saya akan berbagi melihat lihat dalam kapal Laut Perjalanan Berlayar dari Bakauheni ke Merak#kapallaut #bak Aplikasiini akan memberikan informasi pergerakan kapal penyeberangan merak bakauheni. Anda dapat mentracking pergerakan kapal secara real time. Updated on Jun 16, 2021 Travel & Local Data safety PortalPemesanan Tiket Kapal Ferry di Indonesia. Nikmati Diskon Hingga 10% dengan Memesan Tiket Ferry Sekarang di Easybook Indonesia! Self-monitor for 14 days for symptoms of COVID-19; Obtain a certificate issued no more than 72 hours prior to scheduled departure from a healthcare provider designated by the Ministry of Health and Welfare Sementara waktu tempuh Merak-Bakauheni yang berkisar 2-3 jam dengan jarak tempuh 30,6 kilometer. Baca Juga: Cuaca Ekstrem! Berikut Kumpulan Insiden Laut Saat Gelombang Tinggi di Sekitar Pelabuhan Merak. Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak terdiri atas kapal yang dikelola PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak dan kapal yang dikelola swasta. UsingAPKPure App to upgrade Monitor Penyeberangan Merak Bakauheni, fast, free and save your internet data. The description of Monitor Penyeberangan Merak Bakauheni App Aplikasi ini akan memberikan informasi pergerakan kapal penyeberangan merak bakauheni. Anda dapat mentracking pergerakan kapal secara real time. Site De Rencontre En France Payant. Jumat, Juni 16, 2023 Syarat dan Kententuan Kebijakan Privasi Disclaimer Tentang Kami Mitra Kami Kontak Advertise With Us Masuk Selamat Datang! Masuk ke akun Anda nama pengguna kata sandi Anda Forgot your password? Get help Buat sebuah akunKebijakan Privasi Buat sebuah akun Selamat datang! daftar untuk akun email Anda nama pengguna Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. Kebijakan Privasi Pemulihan password Memulihkan kata sandi anda email Anda Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. Home List Ship Company Info Center Info Pelaut Tips Pelaut Info Kapal Info Crewing Seafarer Jobs List Job Pelaut Job Dashboard Post a Job How to post [free] Belajar Bahasa Inggris Indonesian English INFO PELAUT Beranda Monitoring Pergerakan Kapal Selat Sunda ! pmmc opp merak pmmc opp merak PILIHAN EDITOR Jadwal Kapal Pelni 2023 [Terbaru & Terupdate] Info Kapal Cara Cek Sertifikat Pelaut Terbaru Info Pelaut Surat Edaran – Sertifikat yang tidak perlu direvalidasi Info Crewing POSTING POPULER Cara Cek Sertifikat Pelaut Terbaru Info Pelaut Cara Daftar Buku Pelaut Online / Seaman book Online Info Pelaut Monitoring Pergerakan Kapal Selat Sunda ! Info Kapal KATEGORI E POPULLARIZUARInfo Pelaut33Info Kapal21Info Crewing11Tips Pelaut4Belajar2Bahasa Inggris2Pekerjaan1 Syarat dan Kententuan Kebijakan Privasi Disclaimer Tentang Kami Mitra Kami Kontak Advertise With Us © Copyright 2017-2022 All Right Reserved - Penyeberangan Merak-Bakauheni selalu padat. Lalu lintas laut yang menghubungkan pulau Jawa dengan Sumatra ini dipadati arus perdagangan juga wisata dari waktu ke waktu. Jika dulu pemesanan tiket kapal ferry dilakukan secara offline, kini seluruh pemesanan tiket, baik reguler maupun eksekutif, dilakukan online melalui Ferizy. Sesuai diberitakan 26/07/2020, Ferizy adalah layanan tiket kapal berbasis online yang diluncurkan pemerintah, yang bisa diakses melalui tiket secara online diberlalukan di empat pelabuhan besar, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk. Baca juga Cara Pesan Tiket Kapal Ferry Secara Online Cara daftar akun di aplikasi Selain mengakses laman resmi Ferizy, Anda juga bisa cek tarif dan melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi resmi Ferizy yang bisa diunduh melalui Google pemesanan melalui aplikasi, setelah aplikasi terpasang, segera buat akun menggunakan email dan buat kata sandi. Kemudian lengkapi data seperti nomor KTP atau NIK, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor telepon dan kota atau kabupaten domisili. Klik daftar, dan akan ada verifikasi yang masuk melalui email. Klik aktivasi akun untuk mengaktifkan aplikasi. Baca juga Cara Pemesanan Tiket Ferry Secara Online via Ferizy Cara pemesanan tiket Login aplikasi maka Anda langsung masuk beranda utama. Di situ ada pilihan nama pelabuhan awal, nama pelabuhan tujuan, kelas layanan, jenis pengguna jasa, tanggal masuk pelabuhan dan jam masuk pelabuhan. Untuk pelabuhan Merak ke Bakauheni atau Bakauheni ke Merak, ada dua kelas layanan yaitu express dan regular. Dengan aplikasi ini anda dapat melihat pergerakan kapal penumpang penyebrangan pelabuhan merak bakauheni secara realtime. Anda juga dapat melihat detail dari masing-masing kapal yang ada dengan men-tap kapal dan infromasi detail pun akan keluar seperti kecepatan kapal, posisi kapal, foto kapal, tujuan dermaga kapal dll. Aplikasi ini dibuat untuk membantu para penumpang yang ingin menyesuaikan penyebrangan nya dengan menggunakan kapal sesuai dengan pilihan nya. Estimasi lama penyebrangan pelabuhan Merak Bakauheni adalah 2 Jam paling cepat dan 3 jam paling lama. Monitoring pergerakan kapal adalah teknologi yang masih cukup baru. Sebelumnya memang di dunia kelautan Indonesia telah mengajarkan bagaimana cara melakukan monitoring kapal mancanegara. Barulah belakangan ini muncul website yang memberikan info tentang monitoring pergerakan of Contents Show Monitoring Pergerakan Kapal di Selat SundaJadwal Penyeberangan KapalDaftar Harga Kapal FerryPerusahaan Angkutan Penyeberangan Golongan Penumpang Dewasa Rp Anak - anak Rp UNTUK KENDARAAN YANG PEMBELIANYA DI LOKET REGGULAR Golongan I sepeda Harga Rp Golongan II Motor yang kurang dari 499cc Harga Rp adsbygoogle = [].push{}; Golongan III lebih dari 499cc Harga Rp Golongan IV A untuk mobil SEDAN, contoh avanza,mini bus,Ayla,pajero dll Golongan IV B pic up L-300 , SUZUKI CARRY , STRADA TRITON Harga Rp golongan V A BUS SEDANG , HELP LONG SASIS Harga Rp Golongan V B COLDISEL Harga Rp Golongan VI A BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VI B BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VII TRONTON yang panjangnya kurang dari meter Harga Rp Golongan VIII TRAILER yang panjangnya kurang dari 16m meter Harga Rp Golongan IX Trailer yang panjangnya lebih dari 16 meter Harga Rp UNTUK KENDARAAN YANG PEMBELIANYA DI LOKET EKAEKUTIF Golongan I sepeda Harga Rp Golongan II Motor yang kurang dari 499cc Harga Rp adsbygoogle = [].push{}; Golongan III lebih dari 499cc Harga Rp Golongan IV A untuk mobil SEDAN, contoh avanza,mini bus,Ayla,pajero dll Golongan IV B pic up L-300 , SUZUKI CARRY , STRADA TRITON Harga Rp golongan V A BUS SEDANG , HELP LONG SASIS Harga Rp Golongan V B COLDISEL Harga Rp Golongan VI A BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VI B BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VII TRONTON yang panjangnya kurang dari meter Harga Rp Golongan VIII TRAILER yang panjangnya kurang dari 16m meter Harga Rp Golongan IX Trailer yang panjangnya lebih dari 16 meter Harga Rp Monitoring Pergerakan Kapal di Selat Sunda Website tersebut adalah pmmc monitoring kapal bakauheni, memberikan info monitor kapal di Selat Sunda. Lebih tepatnya lagi pergerakan kapal yang berada di antara Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Merak. Tak hanya seperti titik-titik keterangan kapal saja. Namun dari titik yang ada yang mana menandakan kapal bisa di klik untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Jika di klik maka akan muncul gambar kapal yang bersangkutan, durasi berada di air Selat Sunda, status, ETA, tujuan, dari mana, SOG, dan lain-lain. Anda bisa melihat lebih detail OPP merak bakauheni di website tersebut. Monitoring pergerakan kapal merak bakauheni jelas sangat bermanfaat. Baik untuk siapapun yang terjun di dunia kelautan, hingga siapa saja yang sekedar ingin mengetahui pergerakan kapal di Selat Sunda. Memang baru pergerakan kapal di Selat Sunda saja yang bisa dimonitori. Untuk wilayah laut lainnya di Indonesia mungkin sedang dibuat atau belum siap saja dipublikasikan. Saat Anda membuka website nya sendiri nanti, mungkin saja website tersebut tidak bisa dibuka atau ada keterangan bahwa ada masalah. Jika demikian, Anda bisa kembali lagi sesaat kemudian. Sebab biasanya website sedang di maintenance jika ada orang yang membukanya namun tidak bisa. Wajar saja, karena inovasi ini bisa dikatakan masih cukup baru dan membutuhkan pembaruan atau perawatan. Monitoring kapal merak dan monitoring kapal bakauheni tak hanya mudah diketahui saja. Tak hanya bisa diakses kapan saja dan di mana saja, melainkan juga bisa memberikan manfaat. Mungkin saja Anda membutuhkan informasi pergerakan kapal untuk memonitori barang cargo, mengetahui informasi saudara yang datang menggunakan kapal, dan lain sebagainya. Jadwal Penyeberangan Kapal Selain informasi monitoring pergerakan kapal ada informasi lain yang tak kalah pentingnya untuk Anda ketahui. Jika itu tentang pergerakan kapal, maka jadwal keberangkatan kapal mungkin akan Anda butuhkan. Berikut ini jadwal keberangkatan kapal ferry dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Di dermaga 1 dan 4, kapal yang beroperasi adalah Mabuhay Nusantara, Elysis, Kirana II, Wira Kencana, dan Mustika Kencana. Kapal Dharma Kencana IX, Menggala, Mitra Nusantara, Farina Nusantara, Duta Banten, dan SMS Mulawarman beroperasi di dermaga 2. Di dermaga 3 diantaranya kapal Adinda Windu Karsa, SMS Sagita, Wira Artha, Zoey, dan Dharma Rucitra I. Sedangkan di dermaga 3 ada Zoey, Dharma Rucitra I, SMS Sagita, dan Adinda Windu Karsa. Di dermaga 5 ada kapal Dorothy, ALS Elvina, Neomi, Reinna, dan Salvino. Kapal Nusa Agung, Jagantara, Virgo 1 B, dan wira Berlian beroperasi di dermaga 7. Sedangkan dermaga 8 hanya diperuntukkan kapal-kapal eksklusif, seperti Jatra III dan Portlink III. Jadwal-jadwal kapal yang beroperasi antara Pelabuhan Merak dengan Pelabuhan Bakauheni ini terhitung per 13 Agustus 2019. Daftar Harga Kapal Ferry ASDP Indonesia Ferry telah menetapkan biaya tiket kapal ferry untuk kapal-kapal di atas Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni cabang Merak. Untuk orang dewasa yang menggunakan kapal reguler dibebankan biaya 15 ribu rupiah dan 8 ribu rupiah saja untuk anak-anak. Sedangkan jika dikehendaki kelas eksklusif maka per orang untuk dewasa adalah 50 ribu dan 34 ribu untuk anak-anak. Bisa juga mengantar kendaraan Anda yang mana bisa disebut sebagai cargo. Masing-masing jenis kendaraan berbeda tarifnya dan telah diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Golongan 1 atau untuk sepeda biaya di kapal kelas reguler adalah 22 ribu dan 62 ribu di kapal eksklusif. Golongan 2 atau untuk kendaraan roda dua adalah 51 ribu untuk kapal reguler dan 88 ribu untuk kelas eksklusif. Golongan 3 diisi oleh kendaraan roda tiga dan kendaraan roda dua yang berkapasitas 250cc atau lebih, tarifnya untuk kelas reguler 114 ribu dan 147 ribu untuk kelas eksklusif. Mobil Sedan, Jeep, dan mobil dengan panjang sampai 5 meter masuk golongan 4 Pnp, yang mana biayanya 374 ribu di kapal reguler atau 579 ribu di kapal eksklusif. Sedangkan transportasi barang seperti pickup dan box yang panjangnya sampai 5 meter masuk ke golongan 4 Brg, harganya 326 ribu untuk kelas reguler dan 385 ribu untuk kelas eksklusif. Bus sedang dan truk sedang masuk golongan 5. Untuk truk sedang biayanya 645 ribu untuk reguler dan 687 ribu untuk eksklusif. Jika bus sedang maka 774 ribu untuk reguler dan untuk eksklusif 1 juta lebih 19 ribu. Perusahaan Angkutan Penyeberangan Ada beberapa angkutan penyeberangan sekaligus yang beroperasi di Selat Sunda. Sebelum Anda membeli tiket atau menggunakan jasanya, bisa diketahui dulu siapa saja perusahaan yang menyediakan dan apa nama kapalnya. Perusahaan pertama adalah PT. ASDP Indonesia Ferry, yang mana menyediakan Kmp. Portlink 5, Jatra 1, Jatra 2, Jatra 3, Batu Mandi, Sebuku, Portlink, dan Portlink III. PT. Windu Karsa menyediakan dua kapal saja, yaitu Windu Karsa Pratama dan Adinda Windu Karsa. Ada empat kapal yang disediakan PT. Dharma Lautan Utama, yaitu Dharma Rucitra 1, Dharma Kencana IX, Kirana II, dan Mustika Kencana. Jemla Ferry menyediakan kapal Mufidah, Rajarakata, Menggala, Duta Banten, Virgo 18, Athaya, dan Jagantara. Trimas Kanaya, Trimas Laila, dan Trimas Fadhila disediakan oleh PT. Tri Sakti Lautan Mas. PT. Munic Line menyediakan kapal Caitlyn, Caitlyn 7, Munic 1, Munic 9, Neomi, dan Elysia. Bukit Merapin Nusantara Line memberikan Anda opsi apakah akan menggunakan kapal Seira atau Suki 2. Di PT. Surya Timur Line menyediakan kapal Amarisa, Shalem, Rishel, dan Zoey. Ada juga PT. Putera Master Sarana Penyeberangan menyediakan kapal Nusa Jaya, Nusa Dharma, Nusa Putera, Nusa Agung, Nusa Bahagia, dan Nusa Mulia. Untuk Anda yang mencari kapal Royal Nusantara, Titian Nusantara, dan Mitra Nusantara. Kapal-kapal lainnya yang juga tersedia antara lain kapal Reinna, Dorothy, Royce 1, Elvina, Elisa, Sagita, Mulawarman, Farina Nusantara, Safira Nusantara, dan lain-lain. Informasi monitoring pergerakan kapal, bagaimana cara melakukannya, dan bagaimana cara mencari informasi di sana sudah Anda ketahui. Anda juga sudah mengetahui jadwal keberangkatan dan perusahaan apa saja yang menyediakan kapal yang beroperasi dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak. Untuk selanjutnya Anda yang memang akan melakukan perjalanan laut di Selat Sunda atau mengirimkan barang bisa segera melakukannya. Sebab Anda sudah tahu berapa biayanya dan kapal apa saja yang bisa Anda pilih. Barulah selanjutnya Anda bisa memonitori kapan sampainya barang cargo kiriman Anda. Yaitu dengan mengandalkan monitoring pergerakan kapal yang disediakan oleh pmmc monitoring kapal di Selat Sunda. Itulah ulasan lengkap mengenai monitoring pergerakan kapal, semoga berguna dan bermanfaat. Aplikasi PMMC ini untuk mengetahui dan melihat koordinate posisi kapal di selat sunda longitude-latitude, arah kapal heading, kecapatan laju kapal, staelite time stamp, nama kapal, serta ID kapal. Sebenarnya Monitoring Pergerakan Kapal ini menggunakan Satelite GPS Tracker, sebagaimana halnya ketika kita ingin melihat sebuah pulau dengan GPS satelite. Dengan Aplikasi ini kita dapat melihat dan melakukan monitoring kapal di wilayah pelabuhan bakauheni sampai pelabuhan merak dan dari header namanya juga monitoring pergerakan kapal pmmc bptd wilayah viii banten. Kita dapat meng-klik gambar kapal laut yang berada di peta. Setelah kita klik akan muncul detail-detail seperti posisi gps terakhir, dermaga pelabuhan asal, dermaga pelabuhan tujuan, waktu tempuh, dan status kapal tersebut. TARIF PENYEBRANGAN BAKAUHENI - MERAK 2020 dibuat oleh wayan cupakpmmc bakauheni adalah monitoring lokasi kapal berlayar di selat sunda jadi kita bisa melihat posisi kapal yang berlayar di antara selat sunda klik gambar di bawah ini. atau bisa juga klik gambar di bawah ini Untuk melihat pergerakan klik gambar Atau Klik Dsini ini adalah contoh jadwal kapal pelabuhan bakauheni atau merak PMMC BAKAUHENI MERAK adalah monitoring kapal Pelabuhan Bakauheni yang berguna untuk memonitor pergerakan kapan Pelabuhan Bakauheni Merak. supaya kita tau kapan kapal sandar, berapa kecepatan kapal,kapal apasaja yang sandar di Darmaga Pelabuhan Bakauheni Merak . ini juga berguna untuk kapal supaya tidak terjadi tabrakan .hahahahahahahahahah. kalo kalian bingung bisa tonton vidio saya di youtube wayan cupak wayinqueen cek kapal di bakauheni merak selat sunda KAPAL BAGUS DI PELABUHAN BAKAUHENI-MERAK Golongan Penumpang Dewasa Rp Anak - anak Rp UNTUK KENDARAAN YANG PEMBELIANYA DI LOKET REGGULAR Golongan I sepeda Harga Rp Golongan II Motor yang kurang dari 499cc Harga Rp adsbygoogle = [].push{}; Golongan III lebih dari 499cc Harga Rp Golongan IV A untuk mobil SEDAN, contoh avanza,mini bus,Ayla,pajero dll Golongan IV B pic up L-300 , SUZUKI CARRY , STRADA TRITON Harga Rp golongan V A BUS SEDANG , HELP LONG SASIS Harga Rp Golongan V B COLDISEL Harga Rp Golongan VI A BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VI B BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VII TRONTON yang panjangnya kurang dari meter Harga Rp Golongan VIII TRAILER yang panjangnya kurang dari 16m meter Harga Rp Golongan IX Trailer yang panjangnya lebih dari 16 meter Harga Rp UNTUK KENDARAAN YANG PEMBELIANYA DI LOKET EKAEKUTIF Golongan I sepeda Harga Rp Golongan II Motor yang kurang dari 499cc Harga Rp adsbygoogle = [].push{}; Golongan III lebih dari 499cc Harga Rp Golongan IV A untuk mobil SEDAN, contoh avanza,mini bus,Ayla,pajero dll Golongan IV B pic up L-300 , SUZUKI CARRY , STRADA TRITON Harga Rp golongan V A BUS SEDANG , HELP LONG SASIS Harga Rp Golongan V B COLDISEL Harga Rp Golongan VI A BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VI B BUS BESAR DAN BUS TINGKAT Harga Rp Golongan VII TRONTON yang panjangnya kurang dari meter Harga Rp Golongan VIII TRAILER yang panjangnya kurang dari 16m meter Harga Rp Golongan IX Trailer yang panjangnya lebih dari 16 meter Harga Rp Harga suatu saat akan berubah . Jika berubah saya akan mengedit ulang . Terimakasih.. ArticlePDF Available AbstractAbstrakKajian evaluasi lintas penyeberangan Merak–Bakauheni bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pengoperasian kapal penyeberangan pada lintas Merak–Bakauheni. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan kebutuhan kapal untuk melayani angkutan penumpang dan kendaraan di lintas penyeberangan Merak–Bakauheni agar frekuensi keberangkatan kapal mencapai 191 trip/hari dari maksimal 224 trip/hari. Berdasarkan hasil analisis perhitungan tingkat penggunaan dermaga pada tahun 2016, diketahui persentase waktu yang hilang atau Berth Idle Time BIT rata-rata di Dermaga I-V Pelabuhan Penyeberangan Merak sebesar 20,08%. Adapun, persentase BIT rata-rata di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni sebesar 20,15%. Mengenai hasil analisis kinerja penggunaan dermaga, rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak pada tahun2016 adalah 79,91% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,15% di Dermaga II sehingga BIT dermaga sebesar 5,58%. Adapun, rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada tahun 2016 adalah 79,85% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,85% di Dermaga I sehingga BIT dermagasebesar %. Dengan demikian, Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni tidak perlu menambah jumlah kapal. Akan tetapi, disarankan untuk menambah knot kapal agar tercapai jumlah trip yang maksimal per kunci Pelabuhan, dermaga, evaluasi, pengoperasian, kapal. AbstractStudy/Evaluation of the Merak-Bakauheni Crossing Services This evaluation study was intended to improve the operation of ferry services on the Merak-Bakauheni crossing route using qualitative and quantitative descriptive approaches. It provided the number of ferry boats required to serve passenger and vehicle transport on this crossing route at a frequency of departure of up to 191 trips/day from a maximum of 224 trips/day. Based on the calculation results of the dock utilization rate in 2016, the percentage of Berth Idle Time BIT of Docks I-V at Merak Port was while the average BIT of Bakauheni Port was In terms of performance, the average dock use at Merak Port in 2016 was with the highest use at Dock II BIT of As for Bakauheni Port, the average dock use in 2016 was with the highest use at Pier I BIT of Consequently, the Merak-Bakauheni Ports do not need to add more operating ferry boats, but increasing the knots of these boats to reach a favorable number of trips/day is highly Port, dock, evaluation, operation, ferry boat. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 doi 0852-1824/ 2580-1082 ©2020 Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. Artikel ini open access dibawah lisensi CC BY-NC-SA Nomor akreditasi RISTEKDIKTI 10/E/KPT/2019 Sinta 2. Kajian Evaluasi Lintas Penyeberangan Merak –Bakauheni Tri Kusumaning Utami Sekretariat Badan Litbang Perhubungan Jl. Medan Merdeka Timur No. 5, Jakarta Pusat 10110, Indonesia E-mail Diterima 10 Januari 2020, disetujui 27 April 2020, diterbitkan online 30 Juni 2020 Abstrak Kajian evaluasi lintas penyeberangan Merak–Bakauheni bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pengoperasian kapal penyeberangan pada lintas Merak–Bakauheni. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan kebutuhan kapal untuk melayani angkutan penumpang dan kendaraan di lintas penyeberangan Merak–Bakauheni agar frekuensi keberangkatan kapal mencapai 191 trip/hari dari maksimal 224 trip/hari. Berdasarkan hasil analisis perhitungan tingkat penggunaan dermaga pada tahun 2016, diketahui persentase waktu yang hilang atau Berth Idle Time BIT rata-ratadi Dermaga I-V Pelabuhan Penyeberangan Merak sebesar 20,08%. Adapun, persentase BITrata-rata di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni sebesar 20,15%. Mengenai hasil analisis kinerja penggunaan dermaga, rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak pada tahun2016 adalah 79,91% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,15% di Dermaga II sehingga BIT dermaga sebesar 5,58%. Adapun, rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada tahun 2016 adalah 79,85% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,85% di Dermaga I sehingga BIT dermaga sebesar %. Dengan demikian, Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni tidak perlu menambah jumlah kapal. Akan tetapi, disarankan untuk menambah knot kapal agar tercapai jumlah trip yang maksimal per harinya. Kata kunci Pelabuhan, dermaga, evaluasi, pengoperasian, kapal. Abstract Study Evaluation of the Merak-Bakauheni Crossing Services This evaluation study was intended to improve the operation of ferry services on the Merak-Bakauheni crossing route using qualitative and quantitative descriptive approaches. It provided the number of ferry boats required to serve passenger and vehicle transport on this crossing route at a frequency of departure of up to 191 trips/day from a maximum of 224 trips/day. Based on the calculation results of the dock utilization rate in 2016, the percentage of Berth Idle Time BIT of Docks I-V at Merak Port was while the average BIT of Bakauheni Port was In terms of performance, the average dock use at Merak Port in 2016 was with the highest use at Dock II BIT of As for Bakauheni Port, the average dock use in 2016 was with the highest use at Pier I BIT of Consequently, the Merak-Bakauheni Ports do not need to add more operating ferry boats, but increasing the knots of these boats to reach a favorable number of trips/day is highly suggested. Keywords Port, dock, evaluation, operation, ferry boat. 1. Pendahuluan Transportasi merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam pergerakannya, termasuk bergerak ke wilayah-wilayah yang dipisahkan secara geografis oleh sungai, selat, maupun lautan [1]. Dalam pembangunan transportasi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai peranan sesuai dengan kewenangannya, seperti kewajiban untuk menyusun rencana dan merumuskan kebijakan serta mengendalikan dan mengawasi perwujudan transportasi [2]. Transportasi penyeberangan serta kebutuhan pelayanannya merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kinerja sistem penyeberangan [3]. Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten dan Bakauheni Lampung merupakan dua simpul pelabuhan untuk lintas penyeberangan Merak–Bakauheni. Lintas penyeberangan tersebut merupakan jembatan utama penghubung Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Hal ini tentu berkaitan dengan moda transportasi laut yang sebenarnya merupakan transportasi publik penunjang tugas pemerintah dalam upaya pembangunan. Peningkatan pelayanan dengan mempertemukan kepentingan dan harapan dari sisi penyedia maupun pengguna jasa angkutan penyeberangan harus diarahkan agar terwujud transportasi yang efektif dan efisien. Angkutan penyeberangan yang melayani lintas Merak–Bakauheni adalah kapal Ro-Ro roll on-roll off. Kapal ini mampu memuat kendaraan berjalan masuk dan keluar kapal dengan penggeraknya sendiri [4][5][6][7]. PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan ASDP Indonesia Ferry mengevaluasi penerapan jalur angkutan penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni dengan sistem satu trayek per dermaga monopoli dermaga. Tri Kusumaning Utami Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 44 Kebijakan tersebut merupakan penyebab antrean kapal Ro-Ro menjadi lambat bahkan harus menunggu hingga enam jam di setiap penyeberangan. Hal ini karena setiap kapal telah ditentukan dermaganya. Apabila terdapat kapal yang masih bersandar, kapal lain yang tiba harus mengantre walaupun dermaga lainnya kosong. Aktivitas ini dipandang tertib, tetapi tidak mendukung pelayanan publik yang cepat dan tepat. Kapal yang terlambat 10 menit di satu jalur dermaga akan berdampak pada keterlambatan antrean kapal di belakangnya. Oleh karena itu, disarankan setiap kapal yang datang langsung disandarkan ke dermaga yang kosong agar tidak harus mengantre. Apabila kelima dermaga di Pelabuhan Penyeberangam Bakauheni–Merak difungsikan, kemungkinan antrean panjang kapal dan kendaraan serta potensi pungutan liar dapat diatasi [8][9][10][11]. Dalam penyelenggaraan angkutan penyeberangan dari Merak ke Bakauheni terdapat kapal yang tidak sesuai dengan syarat kecepatan minimum. Sebagai contoh, kapal terdaftar memiliki kecepatan 10 knot, tetapi dalam pelaksanaannya kapal tersebut tidak mencapai 10 knot [12][13]. Penyelenggaraan angkutan penyeberangan Merak–Bakauheni dipengaruhi oleh banyaknya variabel yang menunjukkan kekompleksan masalah [14]. Variabel yang berpengaruh, yaitu sarana-prasaranan sumber daya manusia, alam dan legalitas, layout dan kapasitas peralatan, pengaturan zona daerah umum terbuka, daerah umum terbatas, daerah terbatas dengan pengendalian keamanan penumpang dan kendaraan, serta pola keamanan keberangkatan kendaraan. Semua variabel tersebut perlu diperhatikan karena merupakan satu kesatuan dalam Standard Operating Procedure SOP angkutan penyeberangan yang secara langsung berpengaruh terhadap pelayanan dan keselamatan. Penyebab utama kecelakaan laut umumnya disebabkan oleh faktor angkutan yang melebihi batas, baik itu angkutan barang maupun orang. Tidak jarang pengguna jasa pelayaran dengan tekad “asal dapat tempat” memaksakan diri naik ke kapal padahal kondisi kapal sudah penuh [15]. Agar pembahasan kajian ini tidak menyimpang dan meluas, maka pokok permasalahan difokuskan pada tiga hal, yakni kurang berfungsinya dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni karena penerapan sistem monopoli dermaga, kurang optimalnya sistem pengoperasian angkutan penyeberangan di lintas Merak–Bakauheni, serta kurang optimalnya kinerja dermaga Pelabuhan Penyeberangan Merak. Maksud kajian ini adalah menganalisis serta mengevaluasi pengoperasian kapal dan kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak lintas Merak–Bakauheni. Adapun, kajian ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi dalam rangka meningkatkan pelayanan pengoperasian kapal penyeberangan lintas Merak–Bakauheni. 2. Metodologi Penyusunan pola pikir pada pendekatan kajian ini diperlukan untuk memudahkan pemecahan masalah, sehingga tujuan dari kajian ini dapat tercapai. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif [16][17]. Obyek yang akan dianalisis, yakni pola operasi kapal Ro-Ro dan kinerja pelayanan kapal di lintas penyeberangan Merak–Bakauheni. Alur pikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Penjelasan dari alur pikir penelitian di atas, yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana pelabuhan, inventarisasi kendaraan yang masuk pelabuhan akses percepatan, serta pengamatan terhadap kunjungan kapal. Kemudian, dilakukan pengamatan pola operasi kapal di pelabuhan dan kinerja pelayanan kapal serta analisis dan evaluasi pengoperasian kapal di pelabuhan. Metode Pengumpulan Data Jenis data dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara atau pengisian kuesioner dari pihak-pihak terkait di daerah mengenai kondisi pola pengoperasian kapal Ro-Ro dan kinerja pelayanan kapal. Adapun, data sekunder berupa data atau informasi yang diperoleh dari studi literatur serta sumber-sumber dari instansi terkait, seperti Balai Pengelola Transpotasi Darat BPTD Wilayah VIII Banten, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, dan Pemerintah Kota Cilegon. Sumber Hasil Olahan, 2018 Gambar 1. Alur Pikir Penelitian Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 Tri Kusumaning Utami 45 Analisis Data Analisis data dalam kajian ini menggunakan analisis prediksi. Analisis prediksi yang akan dilakukan, meliputi analisis kebutuhan dan lalu lintas kapal dengan menghitung jumlah kapal penyeberangan yang diperlukan untuk melayani penyeberangan lintas Merak–Bakauheni; analisis perbandingan sistem pola operasional dan kinerja angkutan penyeberangan lintas Merak–Bakauheni dengan standar trip masing–masing kapal; serta analisis kinerja penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan rekomendasi. 3. Hasil dan Pembahasan Dalam mendukung keamanan dan ketertiban, Pelabuhan Penyeberangan Merak telah menerapkan pemeriksaan boarding pass sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk KTP yang bersangkutan, sehingga data yang tertera di boarding pass harus sesuai dengan data yang tertera di KTP. Pemeriksaan boarding pass belum difasilitasi dengan pemindai X-raysehingga petugas tidak dapat memeriksa bagasi yang dibawa penumpang. Oleh karena itu, diharapkan pihak pelabuhan segera menyediakan pemindai X-ray agar ketertiban dan keamanan penumpang dapat terjamin. Pelabuhan Penyeberangan Merak memiliki lima dermaga yang beroperasi dan satu dermaga tambahan Dermaga VI yang sedang dibangun. Kapasitas muat kendaraan kecil dan truk campuran masing-masing dermaga, yaitu Demaga I sebanyak 174 unit serta terdapat ruang tunggu, Demaga II sebanyak 356 unit, Demaga III sebanyak 250 unit, Demaga IV sebanyak 130 unit, dan Demaga V sebanyak 238 unit. Adapun, area bekas Kereta Api Indonesia KAI berkapasitas muat 450 unit kendaraan dan area depan pintu tol berkapasitas muat 600 unit kendaraan. Dengan demikian, Pelabuhan Penyeberangan Merak mempu memuat unit kendaraan campuran dan unit kendaraan kecil tanpa truk. Saat ini, penyeberangan lintas Merak–Bakauheni dilayani oleh 69 armada kapal dengan ukuran yang bervariasi, mulai dari 2000 GT sampai dengan 15000 GT [18]. Data Pola Operasi Hasil analisis data waktu operasi kapal penyeberangan di lintas Merak–Bakauheni menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan muatan kendaraan bermotor dan penumpang pejalan kaki ditetapkan selama 12 menit dan waktu perjalanan di laut sailing time ditetapkan selama 120 menit, termasuk waktu untuk keluar/masuk dari/ke dermaga port time. Pola operasi tersebut berbeda untuk setiap dermaga dan Sumber [10] Gambar 2. Layout Pelabuhan Penyeberangan Merak Sumber [10] Gambar 3. Layout dan Kapasitas Parkir di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Tabel 1. Data Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni Uraian Dermaga Pel. Merak/ Dermaga Pel. Bakauheni I/I II/II III/III IV/V V/VI 20 Kapal 20 Kapal 20 Kapal - 20 Kapal Jumlah Kapal Operasi 6 Kapal 6 Kapal 6 Kapal 4/5 Kapal 4/5 Kapal 60 60 60 60 60 Sailing Time menit 120 120 120 120 120 2312 2324 2336 2348 0000 Waktu Bongkar dan Muat, Waktu Pengurusan SPB dan Dokumen Lain 2312-0000 2324-0012 2336-0024 23 0000-0048 2336-2348 2348-0000 0000-0012 0012-0024 0024-0036 Jam Keberangkatan 0000 0012 0024 0036 0048 Tri Kusumaning Utami Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 46 dapat berubah menyesuaikan kondisi di lapangan. Kondisi tersebut terbagi menjadi normal, padat, dan sangat padat[19][20]. Ketiganya dapat dilihat pada Tabel 2. PT ASDP Indonesia Ferry Persero harus menyiapkan langkah yang tepat untuk mengantisipasi kepadatan di pelabuhan. Permintaan akan jasa transportasi penyeberangan yang semakin meningkat berpotensi mengakibatkan lonjakan kendaraan yang akan menggunakan jasa tersebut [21]. Data Produksi Tahunan Data produksi tahunan meliputi data produksi penumpang dan data produksi kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni selama 2012-2016. Kedua data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4, 5, dan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak tertinggi terjadi pada tahun2016 dengan jumlah penumpang dan terendah terjadi pada tahun 2015 dengan jumah penumpang. Rata-rata pertumbuhannya 15% per tahun. Adapun, produksi penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni tertinggi terjadi pada tahun2016 dengan jumlah penumpang dan terendah terjadi pada tahun 2014 dengan jumlah penumpang. Rata-rata pertumbuhannya 5% per tahun. Produksi kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak ditampilkan sesuai jenis kendaraan. Produksi kendaraan roda dua terendah low peak pada tahun2014 sebanyak unit dan tertinggi peak pada tahun 2016 sebanyak unit. Produksi kendaraan roda empat terendah padatahun 2013 sebanyak unit dan tertinggi pada tahun 2012 sebanyak unit. Produksi kendaraan bus terendah pada tahun 2016 sebanyak unit dan tertinggi pada tahun 2012 sebanyak unit. Produksi kendaraan truk terendah pada tahun 2012 serta 2016 sebanyak unit dan tertinggi pada tahun 2013 sebanyak unit. Rata-rata tingkat penurunannya mencapai 21% per 2. Data Pola Operasi Kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak Uraian Normal Padat Sangat Padat Kapal yang beroperasi 26 28 30 Ukuran kapal kecil, sedang, besar kecil, sedang, besar sedang dan besar Sailing time 2 jam 2 jam 2 jam Port time 1 jam 1 jam 1 jam Jumlah trip/hari 104 trip 112 trip 112 trip Kapasitas angkut/hari a. Penumpang b. Roda 2 c. Roda 4 dan lebih Sumber [10]Sumber [10] Gambar 4. Produksi Penumpang Kapal Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni Tahun 2012-2016 0500,0001,000,0001,500,0002,000,0002012 2013 2014 2015 2016Data Produksi Penumpang Kapal Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni Tahun 2012–2016Merak BakauheniSumber [10] Gambar 5. Data Produksi Kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak Tahun 2012-2016 0200,000400,000600,000800,0001,000,0002012 2013 2014 2015 2016Data Produksi Kendaraan di PelabuhanPenyeberangan Merak Tahun 2012-2016Roda 2 Roda 4 Bus TrukSumber [10] Gambar 6. Data Produksi Kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Tahun 2012-2016 0500,0001,000,0002012 2013 2014 2015 2016Data Produksi Kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Tahun 2012-2016Roda 2 Roda 4 Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 Tri Kusumaning Utami 47 Produksi kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ditampilkan sesuai jenis kendaraan. Produksi kendaraan roda dua terendah low peak pada tahun 2012 sebanyak unit dan tertinggi peak pada tahun 2016 sebanyak unit. Produksi kendaraan roda empat terendah pada tahun 2012 sebanyak unit dan tertinggi pada tahun 2016 sebanyak unit. Produksi kendaraan bus terendah pada tahun 2012 sebanyak unit dan tertinggi pada tahun 2012 sebanyak unit. Kendaraan truk terendah pada tahun 2014 sebanyak unit dan tertinggi pada tahun 2012 sebanyak unit. Rata-rata tingkat pertumbuhannya 0,02% per Data Kinerja Angkutan Penyeberangan Pelayanan terhadap kapal Ship Turn Around Time/ STATatau port time di Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni adalah 60 menit atau 1 jam dengan pembagian waktu seperti pada Tabel 3. Pihak pelabuhan memberlakukan kebijakan agar kapal disiplin dalam mematuhi port time yang telah ditetapkan, yakni setelah diberikan 1 call60 menit port time, kapal akan diberi waktu toleransi selama 12 menit sampai mendapatkan 2 call. Kapal akan dieksekusi dengan penundaaan jadwal berikutnya dan movable bridge MB langsung diangkat apabila melebihi waktu toleransi yang telah diberikan oleh pihak pelabuhan. Jumlah kapal dengan GT5000 tersedia sebanyak 37 unit 56,93%. Terdapat 64 unit kapal yang beroperasi dengan 29 unitnya 45% berbobot kotor GRT. Berdasarkan bobot kotor tersebut, terlihat bahwa setiap kapal memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Rata-rata kapasitas angkutan penumpang setiap kapal adalah 553 orang, dengan kapasitas minimum 200 orang dan maksimum orang. Adapun, rata-rata kapasitas angkutan kendaraan setiap kapal adalah 109 unit, dengan kapasitas minimum 30 unit dan maksimum 250 unit. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas angkutan kapal di lintas Merak–Bakauheni berbeda-beda. Berdasarkan jumlah kapal, kapasitas angkutan kapal dapat berpengaruh pada pola pengoperasianya. Analisis Faktor Muat Kapal Penyeberangan Faktor muat adalah jumlah produksi angkutan yang dapat diangkut oleh kapal dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. Total kapasitas tersedia pada kapal penyeberangan lintas Merak–Bakauheni dapat dilihat pada Tabel 4. Kapasitas Tersedia Penumpang = Kapasitas Rata-rata x Trip. Kapasitas Tersedia Penumpang pada Januari = 544 x = orang. Selanjutnya, dapat dilihat pada Tabel 5. Tebel 5. Kapasitas Tersedia pada Penumpang Kapal Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni pada Tahun 2016 Bulan Penumpang Kapasitas Terpakai orang Trip Kapasitas Tersedia orang Februari April Juli September November Desember Total Rata-rata per hari 192 Sumber Hasil perhitungan, 2018 Tabel 3. Pelayanan terhadap Kapal Jenis Kegiatan Lama Kegiatan menit Olah gerak masuk dermaga/ manuver masuk 12 Bongkar muatan 12 Pelayanan kendaraan Proses pemuatan 12 Pengurusan SPB dan keluar dermaga dengan catatan 5 menit sebelum jadwal jam pemberangkatan ramp doorditutup dan/atau MB diangkat 12 Sumber [10] Tabel 4. Faktor Muat Penumpang Kapal Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni pada Tahun 2016 Nama Kapal Penumpang orang Kendaraan unit Kapasitas Total Sumber Hasil Perhitungan, 2018 Tri Kusumaning Utami Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 48 Apabila jumlah trip dihitung dengan angka maksimal, maka di Dermaga I, II, dan III dengan asumsi kapal yang beroperasi 6 unit/dermaga didapatkan 24 trip/dermaga/hari atau 72 trip/hari untuk satu pelabuhan. Dengan kata lain, terdapat 144 trip/hari untuk kedua pelabuhan Merak dan Bakauheni. Di Dermaga IV dan V, kapal yang beroperasi diasumsikan hanya 4-5 unit/dermaga karena perbedaan kondisi alurnya sehingga didapatkan 20 trip/dermaga/hari atau 40 trip/hari untuk pelabuhan. Dengan kata lain, terdapat 80 trip/hari untuk kedua pelabuhan Merak dan Bakauheni. Dengan demikian, total trip maksimal yang diperoleh Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni adalah 224 trip/hari. Berdasarkan Tabel 5, dapat dihitung faktor muat Load Factor penumpang dengan variabel kapasitas terpakai dibagi kapasitas tersedia. Kapasitas terpakai tertinggi terjadi pada bulan Juli, yakni sebesar orang dengan jumlah trip. Contoh perhitungan Load Factor penumpang sebagai contoh bulan Januari tahun 2016 adalah sebagai berikut Load Factor LF Penumpang = Kapasitas Terpakai/ Kapasitas Tersedia x 100% = x 100% = 8,64% Berdasarkan Tabel 6, Load Factor penumpang pada tahun 2016 mengalami fluktuasi. Persentase Load Factor penumpang tertinggi terjadi pada bulan Juli 16,21% dan terendah terjadi pada bulan November dengan rerata 8,12%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendapatan tertinggi dari pengoperasian penumpang kapal penyeberangan lintas Merak–Bakauheni pada tahun 2016 terjadi pada bulan Juli. Hal ini karena adanya arus mudik Hari Raya Idul Fitri pada saat itu. Analisis Kinerja Pelabuhan Penyeberangan Tingkat penggunaan dermaga Berth Occupancy Ratio/BOR adalah perbandingan antara jumlah waktu pemakaian tiap dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu yang tersedia atau waktu beroperasi pelabuhan dan dinyatakan dalam persentase. Pelabuhan Penyeberangan Merak memiliki lima dermaga. Tingkat penggunaan kelima dermaga tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 6. Faktor Muat Penumpang Kapal Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni pada Tahun 2016 Bulan Penumpang Januari 8,64 % Maret 6,55 % Mei 8,11 % Juni 6,44 % Juli 16,21 % September 9,04 % November 6,11 % Sumber Hasil perhitungan, 2018 Tebel 7. Tingkat Penggunaan Dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak pada Tahun 2016 Bulan Penggunaan Dermaga trip Hari jam I II III IV V Januari 705 709 595 357 487 31 744 Februari 659 669 551 414 452 29 696 Maret 690 717 580 472 491 31 744 April 686 678 574 443 466 30 720 Mei 704 699 591 467 491 31 744 Juni 687 673 570 457 498 30 720 Juli 714 681 619 485 501 31 744 Agustus 703 700 666 489 509 31 744 September 606 674 650 465 500 30 720 Oktober 637 700 671 468 495 30 720 November 667 690 667 479 478 30 720 Desember 654 658 624 437 484 31 744 Total 365 Sumber Hasil perhitungan, 2018 Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 Tri Kusumaning Utami 49 Dermaga II menjadi yang tertinggi tingkat penggunaannya dengan trip pada tahun 2016 diikuti Dermaga I dengan tingkat penggunaan trip. Dengan kata lain, Dermaga I dan II merupakan dermaga yang sering digunakan untuk lintas penyeberangan angkutan penumpang dan kendaraan. Hal ini karena lokasi keduanya berdekatan dengan terminal bus yang merupakan salah satu fasilitas umum di pelabuhan. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung persentase tingkat penggunaan masing-masing dermaga BOR di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Penghitungannya adalah sebagai berikut BOR = Keberangkatan Kapal dermaga trip/tahun / Lama Waktu Operasi Dermaga jam/tahun × 100% Dermaga I = x 100% = 92,60% Dermaga II = x 100% = 94,15% Dermaga III = x 100% = 83,99% Dermaga IV = x 100% = 62,02% Dermaga V = x 100% = 66,80% Rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak pada tahun 2016 adalah 79,91% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,15% di Dermaga II. Dengan demikian, tedapat Birth Idle Time BIT sebesar 5,58 %. Adapun, tingkat penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dapat dilihat pada Tabel 8. Dermaga I dan II menjadi dermaga yang sering digunakan untuk penyeberangan angkutan penumpang dan kendaraan. Hal ini karena lokasi keduanya berdekatan dengan terminal bus yang merupakan salah satu fasilitas umum di pelabuhan. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung persentase tingkat penggunaan masing-masing dermaga BOR di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada tahun 2016. Penghitungannya adalah sebagai berikut BOR = Keberangkatan Kapal dermaga trip/tahun / Lama Waktu Operasi Dermaga jam/tahun × 100% Dermaga I = x 100% = 94,85% Dermaga II = x 100% = 93,17% Dermaga III = x 100% = 82,18% Dermaga IV = x 100% = 58,70% Dermaga V = x 100% = 70,35% Berth Idle Time BIT = 100% - Berth Occupancy Ratio BOR Rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada tahun 2016 adalah 79,85% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,85% di Dermaga I. Berdasarkan data BOR dari kedua pelabuhan, dapat diketahui persentase waktu yang hilang. Waktu yang hilang Berth Idle Time/BIT adalah jumlah waktu dermaga dalam keadaan kosong karena tidak digunakan oleh kapal untuk bersandar, bongkar muat, dan lainnya. Persentase BIT masing-masing dermaga di kedua pelabuhan dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10. Analisis Peramalan Produktivitas Angkutan Analisis peramalan produktivitas angkutan penyeberangan lintas Merak–Bakauheni dilakukan dengan beberapa metode. Hal ini untuk mengetahui ramalan yang lebih mendekati, tepat, dan akurat berdasarkan data-data. Produksi angkutan Tabel 8. Tingkat Penggunaan Dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada Tahun 2016 Bulan Hari Tersedia Jam I II III IV V Februari 658 666 552 454 407 29 696 April 690 684 579 406 482 30 720 Juni 687 680 557 444 505 30 720 Agustus 716 717 670 428 535 31 744 September 676 673 656 374 511 30 720 Oktober 692 699 679 378 517 30 720 Desember 657 599 631 424 539 31 744 Total 365 Sumber Hasil perhitungan, 2018Tabel 9. Persentase Waktu yang Hilang di Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Merak pada Tahun 2016 II 5,85 % IV 37,98 % Rata-rata 20,08 % Sumber Hasil perhitungan, 2018 Tabel 10. Persentase Waktu yang Hilang di Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada Tahun 2016 Dermaga Waktu yang Hilang/BIT % I 5,15 % III 17,82% V 29,65% Rata-rata 20,15 % Sumber Hasil perhitungan, 2018 Tri Kusumaning Utami Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 50 penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni pada tahun 2012-2016 dapat dilihat pada Tabel 11. Metode Geometri digunakan untuk memilih model proyeksi dalam menentukan ramalan beberapa tahun ke depan. Beberapa model proyeksi dapat dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan rumus model proyeksi tersebut, dapat dilakukan analisis peramalan dengan memilih model yang nilai R²nya mendekati 1. Proyeksi jumlah penumpang untuk lima tahun ke depan di penyeberangan lintas Merak–Bakauheni dapat dilihat pada Gambar 7. Model proyeksi untuk jumlah penumpang kapal penyeberangan lintas Merak–Bakauheni yang dipilih adalah Model Proyeksi Linier. Peramalan jumlah penumpang penyeberangan lintas Merak–Bakauheni untuk lima tahun ke depan dapat dilihat pada Tabel 13. Model proyeksi untuk jumlah kendaraan di pelabuhan penyeberangan lintas Merak–Bakauheni dapat dilihat pada Gambar 8. Model proyeksi untuk jumlah kendaraan di pelabuhan penyeberangan lintas Merak–Bakauheni yang dipilih adalah Model Proyeksi Polinomial. Peramalan jumlah kendaraan pada penyeberangan lintas Merak–Bakaugeni untuk lima tahun ke depan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 11. Data Produksi Penumpang Kapal Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni di Pelabuhan Merak pada Tahun 2012-2016 Tahun Penumpang orang Merak Bakauheni Total 2013 2015 Hasil perhitungan, 2018Tabel 12 . Analisis Pemilihan Model Proyeksi Linier =+Logarithmic = +Polynomial =2++Power =Sumber [17] Sumber Hasil olahan, 2018 Gambar 7 . Proyeksi jumlah penumpang lima tahun ke depan di penyeberangan lintas Merak–Bakauheni y = 13, - 24,857, = - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,0002011 2012 2013 2014 2015 2016 2017LINIERTabel 13. Peramalan Jumlah Penumpang Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni di Pelabuhan Merak pada Tahun 2013-2021 Tahun Data Jumlah Penumpang Geometri Linier 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Sumber Data diolah, 2018 Sumber Hasil olahan , 2018 Gambar 8. Proyeksi jumlah kendaraan lima tahun ke y = 2E+07x + 2E+10R² = 2012 2014 2016 2018POLYNOMIALTabel 14. Peramalan Jumlah Kendaraan pada Penyeberangan Lintas Merak–Bakauheni di Pelabuhan Merak pada Tahun 2012-2021 Tahun Data Jumlah Kendaraan Polinomial 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Sumber Data diolah, 2018 Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 Tri Kusumaning Utami 51 4. Kesimpulan Kebutuhan kapal untuk melayani angkutan penumpang dan kendaraan di lintas Merak–Bakauheni memiliki frekuensi keberangkatan kapal mencapai 191 trip/hari. Kapal-kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni dapat menambah knotnya yang semula 8 knot menjadi 12 knot agar dapat tercapai jumlah trip yang maksimal per harinya, karena waktu tempuh yang semula 2 jam akan menjadi 1 jam. Jumlah trip yang maksimal dapat dihitung dengan mengasumsikan angkanya sesuai dengan kapasitas maksimum pelabuhan. Hasilnya, di Dermaga I, II, dan III dengan asumsi kapal yang beroperasi 6 unit/dermaga didapatkan 24 trip/dermaga/hari atau 72 trip/hari untuk satu pelabuhan. Dengan kata lain, terdapat 144 trip/hari untuk kedua pelabuhan Merak dan Bakauheni. Di Dermaga IV dan V, kapal yang beroperasi diasumsikan hanya 4-5 unit/dermaga karena perbedaan kondisi alurnya sehingga didapatkan 20 trip/dermaga/hari atau 40 trip/hari untuk pelabuhan. Dengan kata lain, terdapat 80 trip/hari untuk kedua pelabuhan Merak dan Bakauheni. Dengan demikian, total trip maksimal yang diperoleh Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni adalah 224 trip/hari. Berdasarkan analisis perhitungan tingkat penggunaan dermaga pada tahun 2016, rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak adalah 79,91% dengan penggunaan dermaga tertinggi sebesar 94,15% di Dermaga II. Adapun, rata-rata penggunaan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni adalah 79,85% dengan penggunaan tertinggi sebesar 94,85% di Dermaga I. Persentase rata-rata waktu yang hilang Berth Idle Time/BITdi Pelabuhan Penyeberangan Merak sebesar 20,08%, sedangkan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni sebesar 20,15%. Selama 2012-2016, produksi penumpang tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan orang dan terendah terjadi pada tahun 2014 dengan orang. Adapun, produksi kendaraan tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan produksi unit dan terendah terjadi pada tahun 2015 dengan produksi unit. Produksi tertinggi peakterjadi pada saat angkutan lebaran dan saat shift malam hari, sedangkan produksi terendah lowterjadi saat shift siang hari. Rata-rata proyeksi jumlah penumpang penyeberangan lintas Merak–Bakauheni naik 2,35% per tahun. Adapun, rata-rata proyeksi jumlah kendaraan pada penyeberangan lintas Merak–Bakauheni naik 0,9% per tahun. Ucapan Terima Kasih Terima kasih penulis ucapkan kepada Badan Pengelola Transportasi Darat BPTD Wilayah Banten serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan KSOP Merak yang telah memberikan data-data sekunder dan melayani pada saat survei lapangan. Selain itu, terima kasih kepada Kapuslibang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan yang telah memberikan izin dan dukungan untuk penelitian ini. Daftar Pustaka [1] Ganjar Ilham Wahyudi, Ely Nurhidayati dan Agustiah Wulandari, "Analisis Penggunaan Angkutan Penyeberangan di Kabupaten Kubu Raya," Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, vol. 6, no. 2, 2019. [2] Windra Priatna Humang dan A. Zulfadly, "Analisis Keterpaduan Moda Transportasi Angkutan Penyeberangan Dengan Jalan Raya di Pelabuhan Bajoe Kab. Bone," PENA TEKNIK Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, vol. 1, no. 1, pp. 27-38, 2016. [3] I Gusti Putu Suparsa, "Optimasi Kinerja Pelabuhan Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk," Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, vol. 13, no. 1, 2009. [4] M. Halwi Dahlan, "Pelabuhan Penyeberangan Merak 1957-2004," Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, vol. 2, no. 1, pp. 141-156, 2010. [5] Kementerian Perhubungan, KM Perhubungan Nomor 53 tahun 2002 Tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional, Jakarta Kementerian Perhubungan, 2002. [6] Dwi Herianto, Idharmahadi Adha dan Ni Nyoman Yuliyanti Wijaya, "Studi Evaluasi Perparkiran di Dermaga I Sampai V Akibat Penambahan Dermaga VI di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan," Rekayasa Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, vol. 20, no. 1, 2016. [7] Muhammad Fakhruriza Pradana, Dwi Esti Intari dan Sketsa Gusnawan, "Evaluasi Kinerja dan Pelayanan Gerbang Tol Existing Pelabuhan Bakauheni Beserta Pengaruh Jalan Tol Trans Sumatera Terhadap Gerbang Tol Existing Bakauheni," Jurnal Fondasi, vol. 7, no. 1, pp. 32-41, 2018. [8] "Library Universitas Indonesia OPAC," 2013. [Online]. Available [9] Badan Pusat Statistik . Banten, Statistik Daerah Propinsi Banten, Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, 2017. [10] Laporan Tahunan Syahbandaran dan Otoritas Kelas I Banten, Banten, 2017. [11] Keputusan Menteri Perhubungan Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Jakarta Kementerian Perhubungan, 2016. [12] Ariyo Kurniawan, Sugito Sugito dan Yuciana Wilandari, "Analisis Antrian Angkutan Penyeberangan Pelabuhan Merak," Jurnal Gaussian, vol. 4, no. 3, pp. 431-440, 2015. [13] Oki Endrata Wijaya, "Optimasi Tingkat Pelayanan Dermaga Pada Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung," 2016. [Online]. Available Tri Kusumaning Utami Warta Penelitian Perhubungan 2020, 32 1 43-52 52 [14] "Kebijakan Pelayanan dan Pengangkutan," in Prosiding Round Table Disccusions Badan Litbang Perhubungan, Jakarta. [15] Danny Faturachman, Muswar Muslim dan Agung Sudrajad, "Analisis Keselamatan Transportasi Penyeberangan Laut dan Antisipasi Terhadap Kecelakaan Kapal di Merak-bakauheni," FLy WheelJurnal Teknik Mesin Untirta, vol. 1, no. 1, pp. 14-21, 2015. [16] Singgih Santoso, Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik, Jakarta PT. Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2005. [17] Prof. Dr. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Bandung CV Alfabet, 2017. [18] Faisal Rachman, Irwan Tri Yunianto, dan Arum Wuryaningrum, "Analisis Pemanfaatan Armada Kapal Penyeberangan Akibat Penetapan Batasan Operasi Studi Kasus Lintas Merak-Bakauheni," 20 November 2016. [Online]. Available [19] Listantari, "Evaluasi Pelayanan Angkutan Lanjutan di Pelabuhan Penyeberangan Merak," Jurnal Penelitian Transportasi Multimoda, vol. 14, no. 2, pp. 83-94, 2016. [20] Dirjen Perhubungan Darat, Pola Operasi dan Waktu Pelayanan Kapal, Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak, Jakarta Kementerian Perhubungan, 2017. [21] Sunaryo dan Idham H. Nugraha, Analisis Penambahan Dermaga Baru Dalam Upaya Mengurai Kepadatan Kendaraan di Pelabuhan Merak, Depok Universitas Indonesia, 2012. ... For aviation transport, EMISI uses data from various publications and reports, mainly from Indonesian airlines Garuda Indonesia, Lion, etc. and the International Civil Aviation Organization ICAO 2018. For marine transport, the methodology only focuses on ferry or ro-ro services, which are commonly used as passenger vessels Utami 2020. Technical data is gathered from publications and reports from the Ministry of Transportation Ministry of Transportation 2014. ...Human activities can contribute to the production of greenhouse gas GHG emissions and air pollutants, thus exacerbating the impact of the climate crisis. The Indonesia Zero Emissions Application EMISI was developed in 2020 to help the public and organizations easily calculate and track emissions associated with land transportation activity in Indonesia. The WRI Indonesia team had produced a technical note to extend EMISI platform’s calculator to calculate household emissions. Now, the team has extended the platform to calculate the emissions generated from goods deliveries, and marine, and aviation transportation. More than 50 percent 2018 of transport emissions came from aviation, marine, and road-freight transport Ritchie 2020, more attention should be given to this sector, especially in an archipelagic country such as Indonesia, where both aviation and marine-based transportation plays a vital role. Additionally, though the government has set up initiatives to accelerate the electrification of the transport sector, aviation, marine, and road freight are difficult to decarbonize and electrify and therefore other efforts to reduce or mitigate emissions from these sectors are important. This technical note focuses on calculating methane CH4 and CO2 as GHG emissions, followed by carbon monoxide CO, nitrogen oxides NOx, fine particulate matter meaning particulate matter with diameter less than micrometers, sulfur dioxide SO2, and nonmethane volatile organic compounds NMVOCs as air pollutants, considering their substantial implications for climate change and air pollution. Consequently, further adjustments to methodologies of the Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC are made by adopting Indonesia-specific emission factors, coefficients, and assumptions from best available government data Ministry of Energy and Mineral Resource Indonesia 2017; Ministry of Environment and Forestry Indonesia 2017; 2010, with complementary international sources ICAO 2016; Olmer et al. 2017; United Nations 2020.As an archipelagic country, Indonesia needs ferry transportation to connect and support the economic activities between areas bounded by the sea. The famous crossing route is the Merak–Bakauheni one, which connects the Java and Sumatra economic corridors. Many ships operate on this route, but limited port facilities significantly affect the efficiencies of the services provided, hence, they have to be moved. Therefore, this research analyzed the suitability of ships to operate on the eastern crossing. The analysis method used the financial aspect revenue feasibility, the suitability of the port infrastructure, and the oceanographic conditions. The financial analysis used the ships’ operating cost method to determine the crossing passage rates based on their specifications. It simulated the ships with various load factors to identify potential gains or losses. Furthermore, the infrastructure suitability analysis used the under keel clearance and comparative methods to compare the suitability of the ship dimensions and tonnage with the port infrastructure capacity. The oceanographic analysis used the Weibull method to simulate the redefinition of the distribution of significant wave heights, which was compared with the ratio of the ship dimensions and wave slope to determine its heel angle using the IMO Weather Criterion method IS Code 2008. The results showed that the relocation of ships from the Merak–Bakauheni route directly to Eastern Indonesia through the existing crossing routes is feasible from the aspect of shipping safety, but it is not feasible financially or in terms of infrastructure. The Benoa–Labuan Bajo route is a potential new route recommendation, with regulatory support for the operation of ships in the form of tariffs and operational costs, and it permits the use of subsidized fuel. On the other hand, ship owners must consider modifying the ramp door to suit the port wharf structure. Windra Priatna HumangA. Zulfadly A. ZulfadlyPenelitian ini bertujuan 1 menggambarkan kondisi operasional moda transportasi angkutan penyeberangan dan jalan raya dalam melayani penumpang dan kendaraan bermotor di Pelabuhan Bajoe Kabupaten Bone, 2 Merumuskan prioritas pengembangan keterpaduan moda transportasiangkutan penyeberangan dengan jalan dilaksanakan di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa armada kapal fery yang beroperasi di Pelabuhan Bajoe sebanyak 9 buah belum mampu melayani besarnya permintaan muatan khususnya muatan kendaraan truk barang. Sedangkan akses jalan Makassar-Bone yang merupakan jalur utama muatan di Pelabuhan Bajoe memiliki tingkat pelayanan A dengan derajat kejenuhan 0,17. Hasil analisis terhadap urutan prioritas pengembangan keterpaduan transportasi penyeberangan dengan angkutan jalan raya di pelabuhan Bajoe berturut-turut adalah penambahan kapasitas/jumlah armada kapal feri, peningkatan/pelebaran akses jalan Makassar-Bone, penyediaan angkutan penumpang khusus Makassar-Bajoe dan perbaikan jalan trans Penyeberangan Merak-Bakauheni adalah jalur lintas penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dengan perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi antar pulau, diharapkan kelancaran pergerakan penumpang dan barang dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Penelitian penyeberangan pada lintas Merak-Bakauheni dilakukan untuk menganalisis pergerakan orang dan barang dengan mendasarkan pada waktu pelayanan, jumlah kapal penyeberangan, dan jumlah dermaga, sehingga dapat tercapai penyelenggaraan pelayanan angkutan penyeberangan Merak-Bakauheni yang cepat, tepat, aman, dan nyaman. Transportasi umum di era saat sekarang merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap masyarakat dalam menunjang segala aktifitas dan rutinitasnya sehari-hari, PT. ASDP Indonesia Ferry Persero sebagai penyelenggara penyeberangan sangatlah berperan penting dalam menyelenggarakan transportasi publik yang layak di Negara kita. Permasalahan dalam penelitian ini adalah keselamatan di bidang transportasi penyeberangan laut di Merak-Bakauheni karena belum adanya standar keselamatan transportasi penyeberangan laut dengan melihat kondisi langsung di kapal dan kondisi pelabuhan penyeberangan lautnya. Hasil yang diharapkan dengan penelitian ini adalah dapat menginventarisasi standar keselamatan dan antisipasii sejauh mana keselamatan di kapal Ferry sehingga dapat diformulasikan rekomendasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di kemudian hariBakauheni port gate is located in South Lampung regency serves as access to the port of Bakauheni influx of transportation and as a means of crossing the ocean. Bakauheni port gate was instrumental in the smooth flow of traffic, particularly in Sub Bakauheni, South Lampung regency. The purpose of this study was to analyze the performance of the services toll gate on the existing condition and the condition of the active Trans Sumatra. Data retrieval is based on primary data and secondary data. The analytical methods used are the FIFO queuing theory. Based on the results of research on the toll gate Bakauheni port can be seen that the toll gates Bakauheni port that serves motor vehicles, light vehicles and heavy vehicles are already saturated. existing motor vehicle service time seconds and the number of vehicles waiting in line as much as -6 vehicles with a long time queuing at seconds. for light vehicles existing service time seconds and the number of vehicles waiting in line as much as -5 vehicles with a long time queuing at seconds. for heavy vehicles existing service time seconds and the number of vehicles waiting in line as much as -4 vehicles with a long time queuing at seconds. To improve service performance, do alternate addition of toll booths on the motor vehicle as much as 1 piece gate with seconds services, light vehicles as much as 1 piece gate with the ministry of seconds, while for heavy vehicles as much as 1 piece gate with services Penggunaan Angkutan Penyeberangan di Kabupaten Kubu RayaEly Ganjar Ilham WahyudiAgustiah Nurhidayati DanWulandariGanjar Ilham Wahyudi, Ely Nurhidayati dan Agustiah Wulandari, "Analisis Penggunaan Angkutan Penyeberangan di Kabupaten Kubu Raya," Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, vol. 6, no. 2, Kinerja Pelabuhan Penyeberangan Ketapang -GilimanukI Gusti Putu SuparsaI Gusti Putu Suparsa, "Optimasi Kinerja Pelabuhan Penyeberangan Ketapang -Gilimanuk," Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, vol. 13, no. 1, Halwi DahlanM. Halwi Dahlan, "Pelabuhan Penyeberangan Merak 1957-2004," Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, vol. 2, no. 1, pp. 141-156, Evaluasi Perparkiran di Dermaga I Sampai V Akibat Penambahan Dermaga VI di Pelabuhan Bakauheni Lampung SelatanDwi HeriantoIdharmahadi Adha Dan Ni NyomanYuliyanti WijayaDwi Herianto, Idharmahadi Adha dan Ni Nyoman Yuliyanti Wijaya, "Studi Evaluasi Perparkiran di Dermaga I Sampai V Akibat Penambahan Dermaga VI di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan," Rekayasa Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, vol. 20, no. 1, Antrian Angkutan Penyeberangan Pelabuhan MerakAriyo KurniawanSugito Sugito DanYuciana WilandariAriyo Kurniawan, Sugito Sugito dan Yuciana Wilandari, "Analisis Antrian Angkutan Penyeberangan Pelabuhan Merak," Jurnal Gaussian, vol. 4, no. 3, pp. 431-440, Tingkat Pelayanan Dermaga Pada Pelabuhan Bakauheni Provinsi LampungWijaya Oki EndrataOki Endrata Wijaya, "Optimasi Tingkat Pelayanan Dermaga Pada Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung," 2016. [Online]. AvailableAnalisis Pemanfaatan Armada Kapal Penyeberangan Akibat Penetapan Batasan Operasi Studi Kasus Lintas Merak-BakauheniFaisal RachmanS T Irwan Tri YuniantoM Dan Arum WuryaningrumFaisal Rachman, Irwan Tri Yunianto, dan Arum Wuryaningrum, "Analisis Pemanfaatan Armada Kapal Penyeberangan Akibat Penetapan Batasan Operasi Studi Kasus Lintas Merak-Bakauheni," 20 November 2016. [Online]. Available

monitoring kapal merak bakau